Balapan Penuh Drama, Dovizioso Kuasai Kembali Red Bull Ring
"Telah jatuh terkena cinta eh tangga juga" bukan peribahasa yang cocok diperuntukkan pada Andrea Dovizioso, tetapi pada Johann Zarko. Sesudah jatuh dalam satu kejadian dengan Morbidelli, Zarko selanjutnya jadi terdakwa serta target kedengkian beberapa pembalap serta fans MotoGP.
Sisi Kaki Ayam Bangkok Yang Diminati |
Valentino Rossi serta Maverick Vinales yang pas ada di belakang kejadian itu juga hampir tjelaka mendapat motor Johann Zarko serta Morbidelli yang berguling-guling bak kucing bunting terinjak beling.
Untunglah ke-2 pembalap itu berhasil lolos dari maut hingga bisa kembali lagi meneruskan balapan. Tidak teringat kalau motor Rossi terserang hantaman motor Zarko yang terbang dengan kecepatan tinggi. Orang akan mengatakan pada Rossi, "telah terkena tangga, jatuh juga!"
Zarko pasti dibully serta didemo, termasuk juga oleh PA loro-siji-loro disepanjang akhir hayatnya. Memang seram sekali lihat satu motor "nir-awak" lari sendiri, sesaat sipenunggangnya berguling-guling memburu motor itu.
Zarko ini termasuk juga biang kerok beberapa kejadian dalam MotoGP, eh sebetulnya termasuk juga saat beliau ini membalap di Moto2. Ahad awalnya Zarko terjebak kejadian dengan pembalap Red Bull KTM Factory, Pol Espargaro.
Zarko selanjutnya dikenai hukuman Long lap Penalti. Tetapi banyak pemerhati, termasuk bekas pembalap sohor, Casey Stoner yang sayangkan hukuman itu sebab memandang Zarko benar-benar tidak bersalah dalam kejadian itu.
Saat itu Pol Espargaro melebar sedikit saat melahap kelokan. Saat Pol berupaya masuk kembali pada racingline-nya, dia tidak mengetahui (atau pura-pura tidak mengetahui) jika Zarko berada di belakangnya (serta tentunya akan ada di racingline itu!) Bentrokanpun tidak terhindar. Pol Espargaro terjengkang dengan kaki mengangkang sekalian meradang, sesaat Zarko meluncur ke arah tribune tiga.
Entahlah kenapa, masalah Zarko ini tetap berlangsung saat dia atau pembalap didekatnya itu melebar. Memang dalam balapan arti sing waras ngalah atau sama-sama bus kota dilarang sama-sama menyusul itu tidak ada. Tetapi kearifan tetaplah dibutuhkan supaya terlepas dari tjelaka.
Tiga balapan awalnya tetap dikendalikan oleh pembalap muda belia. Dua balapan oleh Fabio Quartararo, lalu satu balapan lagi oleh Brad Binder. Dunia terpana sesaat pembalap senior kehilangan muka. Untunglah balapan seri ke-4 berjalan di Red Bull Ring, Austria.
Circuit ini tempat KTM, tapi circuit ini ialah punya pembalap senior, Andrea Dovizioso Bersama-sama Ducatinya. Pada akhirnya pembalap senior juga tidak lama kehilangan muka.Dovi selanjutnya tampil trengginas walau sebenarnya dia barusan memberitahukan perpisahannya dengan Ducati.