Johann Zarco, Sirkuit Red Bull Ring, hingga Napas Kedua Rossi dan Vinales
Balapan GP Austria yang berjalan di Circuit Red-Bull Ring, Spielberg berjalan benar-benar anti-klimaks. Banyak drama yang berlangsung dibalik kemenangan ke-50 Ducati melalui rider jagoannya, Andrea Dovizioso. Balapan diwarnai adanya kejadian mengerikan waktu balapan barusan mencapai 8 lap.
Sisi Kaki Ayam Bangkok Yang Diminati |
Hingga Race Direction putuskan untuk mengibarkan Red Flag. Johann Zarco serta Franco Morbidelli sama-sama bersinggungan pada kecepatan 300 km/jam. Kedua-duanya jatuh serta motor melaju seperti peluru pada kecepatan lebih dari 250 km/jam serta hampir menabrak Rossi dan Vinales yang akan masuk kelokan hairpin ke-2. Sepersekian detik saja bila Tuhan berkeinginan, karena itu kecelekaan yang bertambah mengerikan akan berlangsung. Saya percaya orang-orang yang melihatnya akan berasa syok!
Buat saya, kecelakaan ini ialah yang terberat sejak momen Sepang di tahun 2011 lalu serta mengakibatkan Marco Simoncelli wafat. Namun bila disaksikan dengan cara urutan, apakah yang berlangsung tempo hari semakin lebih fatal. Nah saya ingin berusaha untuk bagikan rasa syok ini pada rekan pembaca semua. Minimal lewat analisa pribadi yang akan saya uraikan dalam beberapa point. Tanpa lama langsung kita mulai ulasannya.
Johann Zarco, rider polemis
Saya memandang figur antagonis dibalik kecelakaan mengerikan ini ialah Johann Zarco. Walau ini ialah kejadian balapan, tetapi saya anggap adalah rider yang sangat bertanggungjawab. Di sini saya coba netral dengan menganalisis berdasar sudut pandang pencinta MotoGP yang netral tanpa ada memberikan dukungan siapa juga.
Zarco, barusan melalui Morbidelli di trek lurus manfaatkan slipstream. Sesudah melalui rider petronas itu, dengan cara mengagetkan dia mengganti jalan racing line kepunyaannya. Entahlah kenapa dia lakukan itu, kemungkinan maksudnya untuk sedikit mengganggu Morbidelli supaya rider asal Italia itu tidak meng-overtakenya kembali lagi waktu masuk kelokan hairpin. Sayang jarak antar kedua-duanya sangat dekat. Pada kecepatan 300 km/jam, Morbidelli tidak berhasil untuk mengerem serta hindari contact, hingga kecelakaan juga berlangsung.
Sebetulnya bila Zarco tidak lakukan hal tersebut, 90 % kecelakaan akan terantisipasi. Bahkan bisa saja tidak ada kecelakaan mengerikan ini. Tetapi kita ketahui Zarco ialah type rider yang benar-benar agresif serta condong sembarangan. Banyak kejadian beresiko berlangsung serta tetap menyertakan dianya. Waktu di Moto2 saat dia bersinggungan dengan Sam Lowes di Silverstone, manuver agresif pada Rossi di Circuit Austin tahun 2017, maupun menyenggol Dani Pedrosa di Argentina 2018 sampai mengakibatkan The Little Samurai harus luka.
Namun momen kesempatan ini ialah yang sangat kronis serta hampir tidak dapat ditolelir. Seandainya Rossi atau Vinales terpengaruh kecelakaan itu bukan mustahil nyawa mereka ialah resikonya. Telah ada banyak rider yang sudah me-notice aksi Zarco yang kelewatan ini. Diawali pada Morbidelli, Rossi, Espargaro, sampai Dani Pedrosa.
Serta tes pembalap KTM itu dengan cara terus-terang menyebutkan Zarco tetap ada ditengah-tengah beberapa momen polemis...
Tweet Dani Pedrosa/tangkapan monitor pribadi Dorna serta Race Direction sebagai faksi yang bertanggungjawab minimal harus ambil aksi. Oke lah ini ialah kejadian balap tetapi saya anggap hal itu benar-benar dapat dijauhi. Ditambah lagi di saat kecelakaan itu berlangsung, balapan masih tersisa 20 lap. Berarti dengan cara nalar pemula saja, tidak ada satu hal penting juga yang perlu dikejar. Tidak sama bila insiden ini berlangsung di last lap, akan sedikit ada pemakluman dibalik fatalnya satu kekeliruan..